Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

BI Sumbar Tekankan Pentingnya Sinergi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Kepala Perwakilan BI Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram memberi paparan dalam kegiatan media briefing, Padang, Kamis (23/1/2025). (Foto: DITA DWI CYNTHIA/Fokusnusa.com)


 PADANG (Fokusnusa.com)


Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) menggelar kegiatan media briefing bertema Ekonomi Daerah dalam Lensa Media: Membangun Sinergi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan, Kamis (23/1/2025), di Kota Padang. 


Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BI Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram, yang juga didampingi para deputi Kepala, Irfan Sukarna dan Dandy Indarto. 


Dalam kesempatan itu, Majid menekankan, untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan, dibutuhkan sinergi yang terus semakin kuat antara pemerintah daerah dan pusat, serta optimalisasi sumber pendapatan lokal. 


Langkah ini dinilai krusial untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, memperkuat daya saing, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar secara berkelanjutan.


Ditambahkan, dengan kehadiran sejumlah tokoh asal Sumbar dalam kabinet nasional, diharapkan mampu membawa dampak positif, khususnya terkait alokasi anggaran yang lebih besar untuk mendukung infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di daerah.


Nantinya dana tersebut dapat dimanfaatkan guna mendukung pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, fasilitas pendidikan, dan kesehatan di Sumbar, yang memang masih sangat bergantung pada alokasi dana dari pemerintah pusat. 


"Apabila upaya-upaya yang ada bisa dimaksimalkan, maka pertumbuhan ekonomi Sumbar yang saat ini mencapai 4,3 persen dapat ditingkatkan. Terlebih, Sumatera Barat memiliki kelebihan suplai energi (oversupply), yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi daya tarik investasi," ujar Majid.


Hal tersebut perlu didukung oleh berbagai pihak dalam memberikan kepastian proses investasi untuk memengaruhi persepsi dan kepercayaan investor. Untuk itu, diperlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat guna menciptakan iklim investasi yang kompetitif.


“Penting untuk membangun komunikasi yang baik antara investor dan pihak lokal agar investasi dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Sumatera Barat,” tegas Majid lagi. 


Dikemukakan juga, beberapa hal yang menyebabkan penghambatan pertumbuhan ekonomi Sumbar antara lain menurunnya produktivitas pertanian padi sebagai salah satu sektor penting di Sumbar. Sedangkan subsektor yang dinilai potensial untuk dikembangkan yaitu perkebunan, namun masih terkendala oleh keterbatasan lahan.


Meski demikian, Majid juga menyampaikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Sumbar yang diperkirakan mencapai 4 hingga 5,2 persen, seiring dengan kebijakan penurunan suku bunga BI dan pelonggaran aturan wajib minimum kepada bank yang menyalurkan kredit ke sektor potensial, seperti UMKM dan ekspor. 


Namun, dia menekankan bahwa dampak kebijakan tersebut baru akan terasa dalam dua hingga lima kuartal mendatang, tergantung pada proses transmisi ke sektor ril. (031)

Baca Juga
Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Fokusnusa.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Fokusnusa.com | All Right Reserved